MENGGALI POTENSI INDUSTRI SAWIT INDONESIA MENUJU MASA DEPAN BERKELANJUTAN
Indonesia, sebagai produsen minyak sawit terbesar di dunia dengan produksi mencapai 45,5 juta metrik ton per tahun, terus mengukuhkan perannya dalam memajukan industri kelapa sawit. Industri ini tidak hanya menjadi penopang kesejahteraan petani swadaya, tetapi juga memperkuat penerimaan devisa negara serta menyerap jutaan tenaga kerja.
Menteri Perindustrian Agus Gumiwang Kartasasmita menegaskan pentingnya Sumber Daya Manusia (SDM) yang kompeten dalam mendukung industri kelapa sawit. Dalam Seminar Sawit dengan tema “Sawit Generasi Emas: Membangun Masa Depan Berkelanjutan”, Kartasasmita menyoroti upaya Kementerian Perindustrian dalam mencetak calon SDM industri sawit melalui pendidikan vokasi industri.
Dorongan untuk mengembangkan industri hilir kelapa sawit juga diperkuat oleh Peraturan Presiden Nomor 74 Tahun 2022 tentang Kebijakan Industri Nasional. Fokusnya adalah pada penguatan produksi pangan fungsional, produk hilir nonpangan, dan bahan bakar nabati berbasis minyak sawit.
Menurut Menperin, pembangunan SDM industri sawit menjadi kunci dalam mewujudkan tujuan hilirisasi komoditas tersebut, yang mencakup pertumbuhan ekonomi inklusif dan berkelanjutan.
Kepala Badan Pengembangan Sumber Daya Manusia Industri (BPSDMI), Masrokhan, menambahkan bahwa pendidikan vokasi industri yang kokoh akan menghasilkan SDM industri yang kompeten, memperkuat industri nasional secara global.
Lebih lanjut, industri pengolahan kelapa sawit memainkan peran signifikan dalam mencapai target pengurangan Gas Rumah Kaca (GRK) hingga 31,89% pada tahun 2030, sesuai dengan dokumen Enhanced NDC (E-NDC). Seminar ini menjadi platform untuk bertukar pengetahuan, pengalaman, dan solusi inovatif dalam mengatasi berbagai tantangan pengembangan industri kelapa sawit, dari isu teknologi, SDM, lingkungan, hingga aspek sosial.