MELESAT KE PUNCAK, HARGA CPO TEMBUS REKOR TERTINGGI HAMPIR 2 PEKAN

Harga minyak sawit mentah (Crude Palm Oil/CPO) melonjak tajam pada perdagangan akhir pekan lalu, menandai kenaikan terbesar dalam hampir dua pekan terakhir. Pada Jumat (17/5/2024), harga CPO di Bursa Malaysia untuk kontrak pengiriman 3 bulan mendatang mencapai puncaknya di MYR 3.890/ton, melonjak sebesar 2,26% dari hari sebelumnya.

Kenaikan signifikan ini menandai pertumbuhan mingguan sebesar 2,13% bagi harga CPO, meskipun dalam satu bulan terakhir harga masih terkoreksi sebesar 2,48%. Lonjakan harga minyak nabati pesaing juga turut mengerek harga CPO, dengan harga minyak kedelai di Dalian (China) melonjak 2,08%, sementara di Chicago Board of Trade (Amerika Serikat) naik 0,47%, dan harga minyak biji bunga matahari juga mengalami kenaikan sebesar 0,58%.

Dalam konteks analisis teknikal, meskipun harga CPO masih terjebak dalam area bearish, indikator-indikator seperti Relative Strength Index (RSI) dan Stochastic RSI menunjukkan potensi koreksi harga dalam waktu dekat. Diperkirakan harga CPO masih akan mencoba mencapai target support terdekat di MYR 3.872/ton, namun jika berhasil menembus resisten di MYR 3.945/ton, harga CPO berpotensi menguat menuju MYR 4.083/ton. Dengan naiknya harga minyak nabati pesaing, permintaan terhadap CPO diprediksi akan terus meningkat, mendorong potensi kenaikan lebih lanjut dalam waktu dekat.

KENAIKAN HARGA CPO DAN TBS SAWIT DI SUMUT MEMBUAT PRODUSEN BERSERI-SERI

Harga minyak kelapa sawit (CPO) lokal dan ekspor di Sumatra Utara (Sumut) pekan ini mengalami kenaikan tipis yang membuat para pelaku industri di kawasan itu berdebar-debar. Dari Rp 12.057,54/kg menjadi Rp 12.087,46/kg, pergerakan harga tersebut memberikan angin segar bagi para pemain pasar komoditas ini. Namun, yang menjadi sorotan utama adalah harga tandan buah segar (TBS) sawit yang naik sebesar Rp 3,64/kg menjadi Rp 2.836,70/kg.

"Ini merupakan harga tertinggi untuk umur tanaman 10-20 tahun. Penetapan harga TBS didasarkan pada harga yang diperoleh dari Pusat Pemasaran Kelapa Sawit PT Perkebunan Nusantara, Gapki dan harga pasar," kata Ketua Kelompok Kerja Teknis Tim Rumus Harga Pembelian TBS Kelapa Sawit Produksi Pekebun Sumut, Ponten M Naibaho, Rabu (15/5/2024).

Kenaikan ini memberikan keuntungan signifikan bagi petani, terutama yang memiliki kebun dengan umur tanaman yang lebih tua. Harga TBS sawit Provinsi Sumut periode 15-21 Mei 2024 menunjukkan variasi yang menarik, dengan kisaran dari Rp 2.203,54/kg hingga Rp 2.836,70/kg, tergantung pada umur tanaman.

Para analis memperkirakan bahwa kenaikan ini bisa memberikan dampak positif pada perekonomian lokal, serta menjadi dorongan bagi petani untuk meningkatkan produksi dan kualitas hasil mereka. Seiring dengan situasi pasar yang semakin membaik, para pelaku industri sawit di Sumut pun diharapkan dapat meraih kesuksesan yang lebih besar lagi.

MINYAK SAWIT: KOMODITAS UTAMA INDONESIA YANG MENDUNIA

Indonesia dikenal sebagai salah satu produsen utama minyak kelapa sawit mentah, atau yang lebih populer dikenal dengan istilah CPO (Crude Palm Oil). Komoditas ini tidak hanya memiliki peran vital dalam industri pangan, tetapi juga menjadi elemen penting dalam industri energi dan kosmetik di seluruh dunia. Dalam persentase, CPO menyumbang sekitar 40% dari total konsumsi minyak nabati global. Namun, apa sebenarnya yang membuat CPO begitu istimewa dan mendominasi pangsa pasar?

Pengertian CPO: Kunci Keberhasilan Sebuah Komoditas
CPO atau minyak kelapa sawit mentah adalah salah satu komoditas yang paling dicari di dunia industri dan pangan. Proses ekstraksi dari buah kelapa sawit menghasilkan minyak berwarna merah kekuningan yang unik, yang disebabkan oleh kandungan beta-karoten yang tinggi. Tak hanya itu, komposisi asam lemaknya yang seimbang menjadikannya pilihan ideal untuk berbagai industri, mulai dari makanan hingga kosmetik.

Jenis-Jenis Palm Oil: CPO vs. PKO
Dalam dunia minyak kelapa sawit, terdapat dua jenis utama: CPO dan PKO (Palm Kernel Oil). Keduanya memiliki perbedaan signifikan dalam hal warna, kandungan, dan penggunaan. CPO, yang dikenal sebagai "Red Palm Oil", memiliki kandungan asam lemak yang seimbang dan cocok untuk produk-produk konsumsi langsung seperti minyak goreng dan margarin. Sementara itu, PKO lebih sering digunakan dalam industri kosmetik dan produk kimia karena kandungan asam lemak jenuhnya yang tinggi.

Proses Pengolahan: Dari TBS Hingga Produk Jadi
Proses pengolahan CPO melibatkan ekstraksi dari buah kelapa sawit mentah, sementara PKO dihasilkan dari biji keras dalam buah tersebut. Baik CPO maupun PKO melalui serangkaian proses ekstraksi dan pemurnian sebelum digunakan dalam berbagai produk turunan. Inovasi dalam proses pengolahan menjadi kunci dalam memaksimalkan manfaat dari kedua jenis minyak ini.

Penggunaan dan Produk Turunannya
CPO memiliki aplikasi yang luas dalam berbagai sektor industri, termasuk makanan, kosmetik, dan energi. Mulai dari minyak goreng hingga biodiesel, CPO terus menjadi bahan baku utama yang dicari oleh produsen di seluruh dunia. Produk turunannya tidak hanya memberikan nilai tambah dalam industri, tetapi juga memberikan kontribusi yang signifikan dalam perekonomian global.

Keunggulan CPO: Membanggakan Indonesia di Mata Dunia
Indonesia, sebagai salah satu penghasil terbesar CPO, memiliki peran kunci dalam pasar global. Efisiensi produksi yang tinggi, kontinuitas panen sepanjang tahun, harga yang kompetitif, dan manfaat kesehatan yang terkandung dalam CPO menjadikannya sebagai komoditas yang tak tergantikan. Dengan inovasi dan pemanfaatan yang bijak, minyak sawit mentah terus membawa harum nama Indonesia di panggung internasional.