Banyak Sentimen Baik, Harga CPO Nanjak Lagi!

 

A worker unloads oil palms at a plantation outside Kuala Lumpur January 29, 2007. REUTERS/Bazuki Muhammad

Harga komoditas minyak sawit mentah (crude palm oil/CPO) menguat di sesi awal perdagangan Rabu (23/11/2022), memperpanjang relinya pekan ini.

Melansir Refinitiv, harga CPO pada sesi awal perdagangan naik tipis 0,72% ke MYR 4.033/ton pada pukul 08:05 WIB.

Dengan begitu, harga CPO naik tipis 0,27% dalam sepekan secara point-to-point/ptp. Namun, masih drop 2,28% secara bulanan dan ambles 17,96% secara tahunan.

Minyak kelapa sawit berjangka Malaysia pada Selasa (22/11) ditutup melesat tajam 3,92% menjadi MYR 4.006/ton (US$ 875,63/ton), mulai pulih setelah sempat tertekan pekan lalu. Kenaikan harga CPO ditopang oleh harga minyak saingan yang lebih mahal sehingga turut mendongkrak harga CPO.

Harga minyak kedelai di Chicago Board of Trade berakhir naik 0,92%. Selain itu, harga minyak mentah dunia juga turut naik. Pada perdagangan Selasa (22/11/2022) harga minyak mentah Brent tercatat US$88,36 per barel , naik 1% dibandingkan hari sebelumnya. Sementara jenis light sweet atau West Texas Intermediate (WTI) naik 1,1% menjadi US$80,95 per barel.

Minyak kelapa sawit dipengaruhi oleh pergerakan harga minyak terkait karena mereka bersaing untuk mendapat bagian di pasar minyak nabati global. Sehingga ketika harga minyak kedelai menguat, harga CPO juga akan terkerek naik.

Seperti yang diwartakan Reuters, para pedagang memprediksikan bahwa adanya teknikal rebound karena sudah oversold dan diprediksikan para pelaku pasar sedang menantikan rilis data produksi CPO Malaysia periode 1-20 November 2022, sehingga harga CPO dapat menguat.

Analis juga memproyeksikan bahwa berita dari Indonesia juga menambah katalis positif untuk pergerakanCPO kemarin. 

Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) berencana meningkatkan persentase pencampuran Bahan Bakar Nabati (BBN) ke dalam Bahan Bakar Minyak (BBM) jenis Minyak Solar sebesar 40% atau dikenal dengan istilah B40 (Biodiesel 40%).

Bila ini diterapkan, maka ini ada peningkatan dari penerapan B30 yang sudah berlangsung sejak 1 Januari 2020.

"Berita tentang uji coba pencampuran biodiesel di Indonesia yang lebih tinggi, yang dikenal sebagai uji jalan B40, berjalan dengan baik juga mendukung harga kelapa sawit, " tutur Kepala Riset Komoditas di Sunvin Group Anilkumar Bagani.

Namun, Fitch Ratings memprediksikan harga rata-rata minyak sawit mentah akan turun secara signifikan pada 2023 karena output industry cenderung lebih tinggi. Harga CPO diprediksikan akan berada di US$ 800/ton pada 2023, lebih rendah dari harga acuan rata-rata pada tahun ini di US$ 1.200/ton.