Harga CPO Melesat 2,79%, Bos Sawit Sumringah Deh!
Harga komoditas minyak sawit mentah (Crude Palm Oil/CPO) melesat di sesi perdagangan Selasa (16/8/2022), setelah berakhir ambles di perdagangan kemarin. Apa pemicunya?
Mengacu pada Refinitiv, harga CPO pada sesi awal perdagangan melesat 2,79% ke MYR 4.240/ton pada pukul 08:30 WIB.
Wang tao, Analis Reuters menilai harga CPO ini akan netral bergerak di kisaran MYR 4.085-4.269/ton. Harga CPO yang bergerak diluar kisaran tersebut akan menunjukkan arah.
Minyak sawit berjangka mengalami hari terburuk sepanjang Agustus 2022 pada Senin (15/8) setelah data ekspor yang bertentangan sejauh ini, ditambah minyak mentah dan soy oil yang lebih lemah juga mengurangi sentimen. Harga CPO berakhir ambles 6,67% ke MYR 4.113/ton (US$ 922,82/ton).
Adanya perbedaan data ekspor dari dua Pialang Minyak besar di Malaysia membuat pelaku pasar menjadi bingung. Surveyor Kargo Intertek Testing Services melaporkan adanya ekspor CPO periode 1-15 Agustus yang naik 2,8%. Sementara Surveyor Kargo Amspec Agri Malaysia mengatakan pada periode yang sama turun 1,9%.
Menurut Direktur Eksportir minyak goreng Sarafiah Natural Resources yang berbasis di Selangor, Mohsin Mohammad menilai adanya penurunan pada minyak mentah, logam, gas, dan minyak saingan mendorong komoditas pertanian lebih rendah juga.
Harga minyak turun lebih dari $3 per barel di tengah kekhawatiran atas permintaan di China, yang merupakan importir minyak mentah terbesar di dunia. Minyak mentah yang lebih lemah membuat kelapa sawit menjadi pilihan yang kurang menarik untuk bahan baku biodiesel.
Selain itu, produksi kedelai AS akan lebih besar dari perkiraan sebelumnya, pemerintah AS mengatakan pada hari Jumat (12/8).
Panen kedelai akan mencapai rekor 4,531 miliar gantang, menurut laporan Perkiraan Permintaan dan Pasokan Pertanian Dunia bulanan Departemen Pertanian AS. Lebih tinggi dari perkiraan di 4,505 miliar gantang kedelai. Peningkatan pada produksi minyak kedelai, tentunya akan berdampak pada penurunan permintaan CPO. Di ketahui beberapa waktu lalu, sempat terjadi kekeringan di Amerika Selatan, sehingga stok minyak kedelai menipis dan membuat para pembeli beralih ke CPO. Ketika supply minyak kedelai normal, tentunya pembeli akan beralih kembali ke minyak kedelai.
Dari dalam negeri, Indonesia akan menetapkan harga acuan minyak sawit mentah di US$900,52 per ton untuk periode 16-31 Agustus, naik dari $872,27 per ton yang ditetapkan untuk paruh pertama bulan ini, Musdhalifah Machmud, pejabat senior di kementerian ekonomi mengatakan pada hari Senin (15/8).
Harga referensi akan menempatkan pajak ekspor minyak sawit mentah pada $74 per ton pada periode tersebut.