Bos Sawit, Harga CPO Naik 6,38% Sepekan! Simak Tren ke Depan
Trader minyak sawit David Ng mengatakan prospek ekspor yang lebih kuat untuk minyak sawit Malaysia juga mendukung harga CPO berjangka.
"Saya mendengar berita di lapangan bahwa ada data ekspor yang lebih kuat. Hal ini menunjukkan masih adanya minat beli dari pasar-pasar utama. Namun, kami masih menunggu laporan resmi yang akan keluar awal minggu depan," jelas trader minyak sawit David Ng kepada Bernama.
Adapun, kontrak berjangka CPO di Bursa Malaysia Derivatives kemungkinan akan diperdagangkan dalam mode fluktuatif selama minggu depan seiring investor menyimak Laporan Perkiraan Pasokan dan Permintaan Pertanian Dunia (WASDE) dan Dewan Minyak Sawit Malaysia (MPOB).
Kepala penelitian komoditas Sunvin Group yang berbasis di Mumbai Anilkumar Bagani mengatakan, laporan WASDE sejatinya telah diterbitkan pada hari Jumat tetapi karena pasar telah ditutup, dampaknya pada CPO berjangka akan dibawa ke minggu depan.
Sementara, laporan MPOB akan diterbitkan pada 11 April 2022 atau Senin esok.
"Fokusnya juga pada kinerja produksi dan ekspor untuk paruh pertama April yang akan menentukan tone selama bulan April," katanya kepada Bernama, dikutip CNBC Indonesia,
Minggu (10/4).
Selain itu, dia mengatakan, kontrak CPO memiliki level resistance kunci di MYR 6.000/ton pada penutupan.
"Kecuali jika level tersebut dilewati, kita mungkin melihat satu lagi penurunan yang akan terjadi di pasar ini hingga ke MYR 5.400/ton - 5.600/ton," lanjutnya.
Selain itu, Anilkumar mengatakan negara tujuan pembelian minyak sawit lainnya, selain India, sepi karena margin impor yang tidak menguntungkan.
Namun, tambah Anilkumar, dia mengatakan segalanya mungkin berubah dengan cepat jika harga minyak dan energi yang bersaing semakin menguat.
Tags: