Pekan Lalu Merosot, Harga CPO Hari Ini Bangkit Lagi

Melihat Tantangan Besar Industri Kelapa Sawit Indonesia

Harga minyak sawit mentah (Crude Palm Oil/CPO) kembali naik pada hari ini, Senin (7/3/2022), di mana harga CPO berangsur pulih dari penurunannya di pekan lalu yang anjlok hingga 7,81%.

Mengacu pada data kepada Refinitiv, pada pukul 09:45 WIB, harga CPO dibanderol di level MYR 6.554/ton atau naik 4,46%. Namun, selang beberapa menit perdagangan harga CPO memangkas kenaikannya menjadi 3,11% ke MYR 6.471/ton.

 
         Wang Tao, Analis Komoditas Reuters, memperkirakan harga CPO hari ini akan naik dan berada pada titik target di kisaran MYR 6.463 - 6.6663/ton, dengan titik support di MYR 6.175/ton.
Pada Jumat (4/3) harga CPO berakhir di MYR 6.276/ton atau turun 7,81% dari penutupan perdagangan di hari sebelumnya.
 
 
 
Namun, harga CPO acuan Malaysia telah melonjak 45% tahun ini ke rekor tertinggi, ditambah adanya pembatasan ekspor oleh produsen utama CPO yaitu Indonesia dan adanya gangguan pasokan minyak bunga matahari karena konflik Ukraina.
 
Walaupun harga CPO pada pekan lalu berakhir turun tapi tetap berada di harga yang cukup tinggi jika dibandingkan dengan harga minyak nabati lainnya.
Melansir Reuters, minyak CPO menjadi minyak ketiga dengan harga tinggi di pasar pekan lalu, sementara itu minyak rapeseed menjadi pemimpin reli dan disusul oleh minyak kedelai.
 
 
Harga minyak nabati dunia
Source: Reuters

 

Penurunan pekan lalu, diperkirakan karena negara importir terbesar CPO seperti China dan India telah memperlambat impor karena harga CPO mencapai rekor tertingginya. Harga yang melonjak memicu aksi ambil untung dari investor.
 
Menurut Ketua Riset Inter-Pacific Securities Victor Wan bahwa krisis tenaga kerja asing di Malaysia ketika telah ditangani, akan membantu menghasilkan produksi yang lebih tinggi dan mengurangi masalah rantai pasokan CPO di dunia.
 
Namun, produsen CPO harus tetap menghadapi biaya operasional yang lebih tinggi, terutama karena pasokan pupuk yang bergantung oleh sumber petrokimia yang menggunakan minyak bumi sebagai bahan dasarnya juga melonjak.
 
Dia juga menambahkan bahwa harga komoditas yang tidak terkendali menyebabkan produsen CPO seperti Indonesia dan Malaysia menunda pembuatan biodiesel dan memutuskan untuk beradaptasi dengan situasi pasar.