Pemerintah Harus Buat Regulasi yang Bersahabat bagi Petani Sawit
Direktur Eksekutif Palm Oil Agribusiness Strategic Policy Institute (PASPI), Tungkot Sipayung menyebut pemerintah harus membuat kebijakan yang bersahabat dengan rakyat. Dalam hal ini, ia berharap agar para petani sawit bisa sejahtera.
Ini mengingat, ada banyak kepala keluarga yang menggantungkan hidupnya di industri sawit. Dengan begitu, sawit ini tidak hanya dinikmati oleh korporasi saja, tetapi petani juga bisa turut merasakan hasilnya.
"Petani sawit jangan batasi hanya penjualan TBS (Tandan Buah Segar), mereka bisa jual ke hilir, jangan hanya jual TBS, petani masuk ke hilir," ujar dia dalam acara Special Dialogue Strategi Meningkatkan Daya Saing Kelapa Sawit Indonesia Melalui Hilirisasi, Kamis (6/6/2024).
Dia pun berharap agar Pemerintah bisa membuat regulasi yang bersahabat bagi para petani. Legalitas ini memang penting, akan tetapi negara juga perlu memfasilitasi rakyatnya.
Di samping itu, Pemerintah diminta untuk terus melanjutkan program mandatory biodiesel. Program ini ternyata tidak hanya berdampak positif bagi para produsen sawit, melainkan juga para petani sawit itu sendiri. Para petani dapat hidup lebih sejahtera, apalagi jika harga TBS bersahabat bagi mereka.
"Kalau TBS petani mampu diserap untuk kebutuhan biodiesel, pendapatan petani tentu akan naik," kata dia.
Indonesia pada dasarnya memiliki potensi besar dalam pemanfaatan biodiesel. Hal ini didukung oleh kapasitas produksi biodiesel nasional yang mencapai 20,26 juta kiloliter (KL). Kolaborasi antara pemerintah, pelaku usaha, dan petani sawit jelas dibutuhkan untuk memaksimalkan potensi biodiesel di dalam negeri.
"Kita (Indonesia) sudah menjadi produsen biodiesel nomor dua terbesar di dunia," tandasnya.