Pengusaha Mengeluh Banyak Aturan Hambat Industri Sawit, Ini Sebabnya!

Badan Pusat Statistisk (BPS) mencatat pertumbuhan ekonomi Indonesia pada Q2-2024 sebesar 5,05% (yoy) ditopang oleh aktivitas ekonomi domestik yang tetap kuat. Salah satu sektor yang berkontribusi terhadap PDB RI yakni pertanian, kehutanan dan perikanan yang tumbuh 23,43% (qtq).

 
 

Presiden Direktur PT Mahkota Group Tbk (MGRO), Usli Sarsi mengatakan sektor sawit sebagai komoditas andalan bagi ekonomi Indonesia namun tidak begitu mendapatkan perhatian dari pemerintah.

Kegiatan sektor sawit disebut Usli mampu melibatkan 16 juta masyarakat lewat penyediaan lapangan kerja dan ekonomi daerah, Oleh karena itu pengusaha mendorong pemerintah untuk meningkatkan kinerja dan value added sawit sehingga dapat berkontribusi lebih luas bagi masyarakat dan ekonomi RI.

Senada dengan MGRO, Ketua Umum DPP Asosiasi Petani Kelapa Sawit Indonesia (APKASINDO), Gulat Manurung juga menyebutkan besarnya peranan sektor sawit bagi ekonomi RI namun terdapat banyak hambatan dalam pengembangannya salah satunya terkait aturan yang tidak konsisten.

APKASINDO berharap pemerintahan Prabowo-Gibran mampu memberi kepastian aturan demi menjaga iklim investasi sektor sawit. Hal ini penting untuk memastikan keberlangsungan industri sawit.

Seperti apa prospek, tantangan serta peran sektor sawit dalam perekonomian RI? Selengkapnya simak dialog Shinta Zahara dengan Presiden Direktur PT Mahkota Group Tbk (MGRO), Usli Sarsi dan Ketua Umum DPP Asosiasi Petani Kelapa Sawit Indonesia (APKASINDO), Gulat Manurung dalam Squawk Box, CNBC Indonesia (Kamis, 08/08/2024)