Proyeksi Kenaikan Harga CPO: Analisis Terhadap Permintaan yang Menguat
Harga minyak sawit mentah (CPO) mengalami proyeksi kenaikan yang signifikan pada pekan ini, dengan pelbagai faktor yang memperkuat potensi permintaan. Prediksi ini menarik perhatian pelaku pasar global, sementara trader dan analis memperdebatkan implikasi jangka panjang dari tren ini.
David Ng, seorang trader terkemuka dalam industri kelapa sawit, mengungkapkan bahwa perusahaan inspeksi Intertek Testing Services (ITS) telah melaporkan peningkatan ekspor minyak sawit Malaysia selama periode 1-25 Mei. Dibandingkan dengan bulan sebelumnya, ekspor tersebut mengalami kenaikan sebesar 1,37%, mencapai 1,12 juta ton. Kenaikan ini menandakan potensi permintaan yang lebih kuat, yang menjadi salah satu faktor utama yang mendukung proyeksi kenaikan harga CPO.
"Pada hari Rabu, tanggal 29 Mei," ungkap Ng, "kami memproyeksikan harga CPO akan berada dalam kisaran 3.800 hingga 4.000 Ringgit Malaysia minggu depan, mengingat adanya permintaan yang lebih kuat." Hal ini berarti bahwa prediksi tersebut memberikan pandangan jangka pendek tentang arah pasar yang diantisipasi oleh pelaku industri.
Pelaku pasar secara cermat memantau perkiraan ekspor selanjutnya yang akan dirilis oleh surveyor kargo Societe Generale de Surveillance (SGS), yang dijadwalkan pada Senin.
Pada minggu sebelumnya, harga CPO telah mengalami fluktuasi yang beragam, terutama dipengaruhi oleh penguatan harga minyak kedelai di Chicago Board of Trade (CBoT), serta ekspektasi terhadap peningkatan produksi dalam beberapa minggu mendatang. Namun, meskipun adanya fluktuasi ini, kontrak berjangka CPO di Bursa Malaysia Derivatives menunjukkan tren kenaikan yang konsisten, dengan kontrak-kontrak untuk bulan Oktober dan November 2024 menunjukkan penguatan yang signifikan.
Analisis mingguan menunjukkan bahwa kontrak berjangka CPO pada bulan Juni 2024 mengalami penurunan sebesar 23 Ringgit Malaysia menjadi 3.872 Ringgit Malaysia per ton, sementara kontrak untuk bulan Juli, Agustus, dan September mengalami pelemahan yang lebih moderat. Namun, pada bulan Oktober dan November, harga CPO menunjukkan kecenderungan naik, mendorong spekulasi bahwa permintaan yang lebih kuat dan faktor-faktor lainnya sedang mempengaruhi pasar secara positif.
Dengan proyeksi kenaikan harga CPO yang semakin kuat, pasar global harus bersiap menghadapi dampaknya. Pelaku pasar, produsen, dan konsumen perlu mengantisipasi strategi yang tepat untuk mengelola risiko dan memanfaatkan peluang dalam menghadapi perubahan pasar yang dinamis ini.