info@sisgroup.co.id       (061) 8451494      081277972221

 

Bahasa

 

Kontak Kami

Jl. Merak No. 55, Medan - Sumatera Utara, Indonesia
Telp : (061) 8451494, 081277972221
Email : info@sisgroup.co.id
Website : www.sisgroup.co.id

 

TBS Sawit Riau di Hargai Rp.2.921,79/Kg

Harga tandan buah segar (TBS) sawit Riau periode 12-18 Juni 2024 umur 9 tahun tercatat Rp2.921,79/kg atau mengalami kenaikan Rp36,91 persen dibandingkan harga seminggu sebelumnya tercatat Rp2.884,88/kg.

“Kenaikan harga sawit Riau tersebut antara lain dipicu faktor naiknya harga CPO,” kata Kepala Bidang Pengolahan dan Pemasaran, Dinas Perkebunan (Disbun) Provinsi Riau Defris Hatmaja, di Pekanbaru, Selasa.

Ia mengatakan dalam penetapan harga sawit ini Dinas Perkebunan Provinsi Riau dan Tim Penetapan Harga Pembelian Tandan Buah Segar Kelapa Sawit Produksi Pekebun selalu melakukan perbaikan tata kelola.

Perbaikan tata kelola ini, katanya lagi, dimaksudkan agar penetapan harga ini sesuai dengan regulasi dan berkeadilan untuk kedua belah pihak yang bermitra. Tata kelola penetapan harga ini makin baik merupakan upaya yang serius dari seluruh pemangku kebijakan yang didukung oleh Pemerintah Provinsi Riau dan Kejaksaan Tinggi Riau.

“Komitmen bersama ini pada akhirnya tentu akan berimbas pada peningkatan pendapatan petani yang bermuara pada kesejahteraan masyarakat,” katanya pula.

Harga pembelian TBS sawit petani untuk periode satu minggu ke depan naik menjadi Rp2.921,79/kg itu berlaku untuk periode satu minggu ke depan, dengan harga cangkang berlaku untuk satu bulan ke depan Rp24,38/kg.

“Pada periode ini indeks K yang dipakai adalah indeks K untuk 1 bulan ke depan yaitu 92,31 persen, sementara harga penjualan CPO minggu ini naik sebesar Rp 325,65/kg dari minggu lalu dan harga penjualan kernel minggu ini turun sebesar Rp568,98/kg dari minggu lalu,” katanya lagi.

Ada beberapa PKS tidak melakukan penjualan, berdasarkan PermentanNomor 01 Tahun 2018 Pasal 8, maka harga CPO dan kernel yang digunakan adalah harga rata-rata tim, apabila harga CPO atau kernel terkena validasi 2 maka digunakan harga rata-rata KPBN.

Harga rata-rata KPBN periode 3-9 Juni 2024 untuk CPO sebesar Rp 12.547,20/kg sedangkan kernel harga sebesar Rp7.646,00/kg.

BPDPKS Gelar Refleksi 9 Tahun, Siap Sambut Tantangan Baru Untuk Sawit Berkelanjutan

Badan Pengelola Dana Perkebunan Kelapa Sawit (BPDPKS) menggelar acara Refleksi 9 Tahun di Ruang Rapat Nusantara I, Gedung Graha Mandiri, Jakarta. Acara ini dihadiri oleh Ketua Dewan Pengawas dan anggotanya, Direktur Utama BPDPKS beserta jajaran direksi, kepala divisi dan seluruh pegawai BPDPKS, serta berbagai undangan penting lainnya dari Sekretaris Ditjen Perbendaharaan,Direktur SMI, Direktur PPKBLU, termasuk perwakilan dari Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM), dan Kementerian Pertanian.

Acara ini dibuka dengan sambutan hangat dari Direktur KUKMR yang menyampaikan rasa syukur dan penghargaan atas kehadiran semua pihak. "Pertama-tama, marilah kita panjatkan puji dan syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Kuasa karena atas perkenan-Nya kita dapat berkumpul dalam acara ini untuk mempererat tali silaturahmi antara Dewan Pengawas, pimpinan BPDPKS, dan para pegawai serta stakeholder," ujar Direktur KUKMR.

Refleksi 9 Tahun BPDPKS ini bukan hanya menjadi momen evaluasi, tetapi juga kesempatan untuk mempersiapkan diri menyambut tantangan di masa depan. Dalam laporannya, Direktur KUKMR menekankan pentingnya refleksi sebagai proses pembelajaran yang bertujuan mengingat kembali tujuan awal pembentukan BPDPKS. "Setiap elemen BPDPKS harus mempunyai visi dan misi yang sama dengan organisasi, sehingga BPDPKS tidak hanya sustainable tetapi juga menjadi organisasi yang modern, kuat, dan bermanfaat bagi masyarakat serta stakeholder," tambahnya.

Selain itu, kegiatan refleksi ini juga dimaksudkan untuk mempererat hubungan antara Dewan Pengawas, Direksi BPDPKS, pembina teknis, pembina keuangan, pembina kepegawaian, serta seluruh pegawai BPDPKS. "Dengan hubungan yang kuat, diharapkan tercipta chemistry dalam menyelesaikan segala hambatan di masa depan," kata Direktur KUKMR.

Momen istimewa dalam acara ini adalah pengumuman bahwa Refleksi 1 Dekade BPDPKS tahun depan akan dilaksanakan di kantor baru, Gedung Surachman Tjokrodisurjo. "Tahun depan, pada refleksi satu dekade BPDPKS, kita akan melakukannya di kantor baru yang tentunya akan membawa suasana dan semangat baru untuk menjadikan BPDPKS lebih baik dari tahun-tahun sebelumnya," ungkapnya.

Acara diakhiri dengan ucapan terima kasih kepada seluruh undangan yang hadir dan harapan agar koordinasi antara BPDPKS, Dewan Pengawas, kantor pusat Ditjen Perbendaharaan, dan stakeholder terus terjalin dengan baik. Direktur Utama BPDPKS, Eddy Abdurrachman, kemudian memberikan keynote speech dan membuka secara resmi acara refleksi ini.

Dengan semangat baru dan refleksi mendalam atas perjalanan sembilan tahun, BPDPKS siap menghadapi tantangan ke depan dan terus berkomitmen untuk memberikan yang terbaik bagi industri kelapa sawit dan masyarakat Indonesia.

Pemerintah Harus Buat Regulasi yang Bersahabat bagi Petani Sawit

Direktur Eksekutif Palm Oil Agribusiness Strategic Policy Institute (PASPI), Tungkot Sipayung menyebut pemerintah harus membuat kebijakan yang bersahabat dengan rakyat. Dalam hal ini, ia berharap agar para petani sawit bisa sejahtera.

Ini mengingat, ada banyak kepala keluarga yang menggantungkan hidupnya di industri sawit. Dengan begitu, sawit ini tidak hanya dinikmati oleh korporasi saja, tetapi petani juga bisa turut merasakan hasilnya.

"Petani sawit jangan batasi hanya penjualan TBS (Tandan Buah Segar), mereka bisa jual ke hilir, jangan hanya jual TBS, petani masuk ke hilir," ujar dia dalam acara Special Dialogue Strategi Meningkatkan Daya Saing Kelapa Sawit Indonesia Melalui Hilirisasi, Kamis (6/6/2024).

Dia pun berharap agar Pemerintah bisa membuat regulasi yang bersahabat bagi para petani. Legalitas ini memang penting, akan tetapi negara juga perlu memfasilitasi rakyatnya.

Di samping itu, Pemerintah diminta untuk terus melanjutkan program mandatory biodiesel. Program ini ternyata tidak hanya berdampak positif bagi para produsen sawit, melainkan juga para petani sawit itu sendiri. Para petani dapat hidup lebih sejahtera, apalagi jika harga TBS bersahabat bagi mereka.

"Kalau TBS petani mampu diserap untuk kebutuhan biodiesel, pendapatan petani tentu akan naik," kata dia.

Indonesia pada dasarnya memiliki potensi besar dalam pemanfaatan biodiesel. Hal ini didukung oleh kapasitas produksi biodiesel nasional yang mencapai 20,26 juta kiloliter (KL). Kolaborasi antara pemerintah, pelaku usaha, dan petani sawit jelas dibutuhkan untuk memaksimalkan potensi biodiesel di dalam negeri.

"Kita (Indonesia) sudah menjadi produsen biodiesel nomor dua terbesar di dunia," tandasnya.

Menus Offcanvas