Bos Sawit Full Senyum, Harga CPO Terbang 3% Lebih!
Harga komoditas minyak sawit mentah (crude palm oil/CPO) melesat di sesi perdagangan Senin (19/9/2022), setelah akhir pekan lalu Bursa Malaysia Derivatives Exchange ditutup untuk memperingati Hari Malaysia.
Mengacu pada Refinitiv, harga CPO pada sesi awal perdagang
Lantas,bagaimana prediksi harga CPO hari ini?
Wang Tao, analis komoditas Reuters menilai bahwa harga CPO masih akan menguji kembali titik support di MYR 3.686/ton, penembusan di bawahnya dapat diikuti oleh penurunan lebih lanjut ke MYR 3.542-3.608/ton.
Melansir Reuters, bahwa petani di kawasan Asia saat ini sedang melakukan penanaman kelapa sawit untuk meningkatkan produksi. Namun, ketika pandemi, para penghasil bibit telah memangkas produksinya, sehingga ketersediaannya pun terbatas hingga saat ini.
Kekurangan bibit tentunya dapat memperlambat proses perkebunan dan akhirnya menjaga harga kelapa sawit tetap tinggi.
"Sejumlah perkebunan besar Malaysia telah memutuskan mereka ingin menanam kembali kelapa sawit, menyebabkan kurangnya ketersediaan bibit di pasar," kata Operator Pembibitan Malaysia yang berbasis di negara bagian Johor Tan Kim Tun dikutip Reuters.
Sementara, pabrik membutuhkan waktu empat tahun untuk kelapa sawit tumbuh sebelum panen, yang berarti produksi akan tetap pada posisi saat ini dan harga akan tetap untuk sementara waktu.
Lalu, untuk produksi pembibitan kelapa sawit dibutuhkan waktu lebih dari satu tahun. Direktur Jenderal Malaysia Dewan Kelapa Sawit (MPOB) memprediksikan Malaysia memiliki kapasitas untuk memproduksi hingga 80 juta kecambah per tahun dan Indonesia sebesar 200 juta kecambah.
Namun, Kepala Penelitian dan Peningkatan Produktivitas Gabungan Pengusaha Kelapa Sawit Indonesia (GAPKI) Hasril Hasan Siregar menilai bahwa sekitar 95% bibit yang dihasilkan, dialokasikan untuk memenuhi permintaan domestik dan sisanya untuk ekspor.
Maka dari itu, pasar memprediksikan bahwa harga CPO akan berada tetap dekat dengan posisi saat ini. Sementara CGS-CIMB Research memproyeksikan harga minyak sawit mentah akan diperdagangkan di kisaran MYR 3.500-4.500/ton pada tahun ini, karena persaingan yang lebih ketat dari produsen utama Indonesia.
- Dilihat: 208