Terima Kasih (Ringgit) Malaysia! Harga CPO Naik Lagi Nih!
Harga komoditas minyak sawit mentah (Crude Palm Oil/CPO) menguat di sesi perdagangan Senin (29/8/2022), seiring dengan terkoreksinya ringgit Malaysia terhadap dolar Amerika Serikat (AS), sehingga harga CPO menjadi lebih murah bagi pemegang mata uang asing.
Mengacu pada Refinitiv, harga CPO pada sesi awal perdagangan naik 0,91% ke MYR 4.210/ton pada pukul 09:45 WIB.
Pukul 08:30 WIB, ringgit Malaysia terkoreksi 0,38% terhadap dolar AS menjadi MYR 4.482/US$. Kini, ringgit Malaysia berada dekat dengan level terendahnya sejak 1998 di MYR 4.487/US$, meskipun bank sentral Malaysia telah menaikkan suku bunga acuannya sebanyak dua kali di sepanjang tahun ini sebesar 25 basis poin (bps).
Namun, kenaikan suku bunga acuan tersebut tidak sebanding dengan kenaikan suku bunga acuan oleh bank sentral AS (Federal Reserve/The Fed) hingga 225 bps dari Desember 2021.
CPO Malaysia diperdagangkan menggunakan ringgit Malaysia, sehingga terkoreksinya mata uang Malaysia tersebut membuat CPO Malaysia menjadi lebih menarik. Wajar saja, jika permintaan pun naik di pasar nabati.
Seperti diketahui, Malaysia merupakan negara produsen kelapa sawit terbesar di dunia setelah Indonesia, di mana memproduksi sekitar 21 juta ton per tahunnya dan berkontribusi sebanyak 36% dari total produksi CPO dunia.
Namun, ketika ringgit Malaysia melemah, bukan hal yang tidak mungkin jika pangsa pasar CPO Indonesia dapat beralih ke CPO Malaysia karena harganya menjadi lebih murah bagi pembeli mata uang asing.
Namun, secara teknis, analis komoditas Reuters Wang Tao menilai harga CPO hari ini akan menguji titik support di MYR 4.085/ton, penembusan di bawahnya dapat membuka jalan menuju MYR 3.857/ton.
- Dilihat: 198